Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 22 Oktober 2012

KENDARAAN JAMOE VS JADUL

Siapa yang gak butuh dengan kendaraan? Pasti semua butuhkan. Apa lagi, kendaraan dapat membantu kita dengan cepat sampai ke tujuan. Ada pun kelebihan dan kekurangan kendaraan jaman modern dan jaman dulu. Selain santai dan asyik, sepeda onthel ( Kendaraan jadul ) juga menyehatkan. Namun perkembangan jaman membuat Indonesia menjadi kaya, kaya kendaraan bermotor maksudnya. Nggak Cuma Jakarta saja yang mecet gara – gara kendaraan jamoe ( Kendaraan jaman modern), seluruh wilayah di Indonesia pun juga mecet, khususnya di kota – kota besar. Dampaknya, Ya... Karena manusia suka gak sabar ( Jawa : Grusah – grusuh) langsung aja lewat jalur berlawanan, nah nanti tiba – tiba ada korban kecelakaan. Dampak yang lain, aspal yang dibuat dengan biaya berjuta – juta lebih, rusak karena banyaknya kendaraan yang lewat, Nah... Masyarakat pada demo jalan yang rusak, yang gak segera diperbaiki, serta masalah yang lain seperti polusi udara ( Pemanasan global ), terbentuknya perkumpulan kendaraan bermotor ( geng motor ), Ngabisin BBM, Perbandingan orang kaya – miskin ( Pakai mobil berarti orang kaya, pakai sepeda motor berarti orang pas – pasan ), Penyakit pendengaran, serta kriminalitas dan pelecehan seksual. Aduh.... Banyak banget dampaknya. Namun Positifnya kita dapat sampai tujuan dengan cepat. Sedangkan untuk sepeda onthel atau kendaraan jadul memiliki sisi negatif seperti agak lama sampai tujuan serta kalau saat jalan tanjakan ( jalan naik ) gak kuat. Namun sisi positifnya banyak. Jangan ditanya ada berapa, yang antara lain ramah lingkungan, gak ada aspal pun jadi ( bisa jalan tanpa aspal / gak ngerusak aspal ), gak usah repot – repot cari BBM, Jarang terjadi kecelakaan( gak mungkin ada korban kecelakaan sepeda onthel terus tewas di tempat), Menyehatkan tubuh, tidak ada perbandingan si kaya – si miskin dan masih banyak lagi. Yang pasti gak ada yang namanya pelecehan seksual di delman atau di sepeda onthel dan kendaraan jadul lainnya. Bagi negara Indonesia yang masih dalam tahap perkembangan, jangan sampai tergiur dengan kendaraan dari luar negeri. Toh... nyatanya negara yang membuat kendaraan itu sendiri lebih memilih memakai sepeda onthel untuk berpergian. Lihat negara – negara di Eropa. Banyak kota – kota besar disana, namun sedikit yang memakai kendaran bermotor. Mereka cenderung berjalan kaki atau memakai sepeda. Sekarang saatnya Indonesia untuk berbenah, jangan membuat jalan terus menerus kalau produksi kendaraan bermotor dari luar negeri nggak di stop ( dibatasi ). Lebih baik kita memproduksi BBM dan menjualnya ke luar negeri, sedangakan masyarakatnya memakai kendaraan jadul nan ramah lingkungan. Dan bagi siswa SMK mungkin dapat menjual hasil kreatifitas ke luar negeri. Jadi, berikanlah jalan bagi sepeda onthel dkk untuk dapat berlaga dan menjaga bumi dari rusaknya ozon akibat polusi udara.

0 komentar:

Posting Komentar